Home » , » NEGARAKU, PERUSAHAANKU, KELUARGAKU

NEGARAKU, PERUSAHAANKU, KELUARGAKU



( Sebuah Utopia )


 

Aku warga Negara Indonesia yang lahir, besar dan tinggal di Indonesia, dengan begitu aku menganggap bahwa Negara Indonesia adalah negaraku. Begitu kelahiranku mendapatkan akte kelahiran secara otomatis aku tercatat di catatan sipil dan aku terdaftar sebagai orang Indonesia. Aku mengenal negaraku ini mulai dari pendidikan dasar dan mengetahui bahwa negaraku ini kaya, toleransinya tinggi, dan mempunyai banyak ragam kebudayaan dan perbedaan kepercayaan yang saling menghormati satu sama lain, dan mempunyai kedaulatan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

republik indonesia
Setelah menjelang remaja aku memandang Negaraku ini sebagai keluarga besarku dengan pemimpin negaraku ini sebagai Orang Tuaku yang memiliki banyak pembantu, sebagai pelindungku, juga sebagai pengayomku yang akan memberikanku sedikit bekal ilmu bagi ku untuk mencari rezeki dan untuk berusaha sendiri secara mandiri agar aku tidak bermental lemah dan memintaku untuk memberikan sedikit rezeki untuk kukembalikan kembali kepada keluarga besarku untuk membantu anggota keluargaku yang lain, karena ku anggap pemimpin negaraku adalah orang tuaku yang akan memberikan tersedianya makanan, tempat berlindung, penutup tubuhku, memberikan pendidikan yang terbaik untuk diriku dan memberikan aku pengobatan yang terbaik saat aku sakit dan, mengajariku mengolah uang dan kekayaan yang baik, mematuhi aturan dan norma-norma dalam keluarga.

sawahOrangtuaku akan menyediakan dan memberitahukan untuk menjaga lahan – lahan untuk aku sendiri manfaatkan untuk mendapatkan suplai makanan bagiku dan anggota keluargaku, orang tuaku akan memberitahu kepadaku bahwa lahan untuk makananku dan anggota keluargaku harus dipertahankan dan di jaga untuk generasi penerus dari keluarga besarku agar mereka tidak membeli makanan dari keluarga tetangga dan senantiasa mengingatkan bahwa lahan untuk makan haruslah untuk makanan bukan untuk ditanani bertumbuh atap dan beton.

Orang tuaku juga akan memberikanku tempat berlindungku, sebuah atap yang nyaman bagiku untuk tidur dan melepas penatku setelah mencari makan, orang tuaku memang tidak akan memberikan Cuma – Cuma atap tersebut, tapi orangtuaku akan memberikan aku kemudahan lahan untuk ku garap, untuk ku bangun, dan untukku bertempat tinggal, dan memberitahukanku bahwa lahan tersebut harus dimiliki dengan syarat aku harus membantu anggota keluargaku yang lain dengan sebagian rezeki yang aku terima.
tidur 
Aku sangat Senang dan bahagia menjadi anggota keluargaku karena aku tau bahwa orang tuaku tidak ingin melihat anak-anak dan cucunya tidur di trotoar jalan sementara mereka bisa tidur enak di kasur yang nyaman, malah orang tuaku lebih baik mendahulukan kesenangan anak dan cucunya di bandingkan dirinya.



aku cinta indonesiaOrang tuaku akan mengajariku untuk menjadi orang yang produktif, daripada baju, celana dan aksesorisnya beli dari keluarga tetangga, lebih baik aku di suruh untuk membuat dulu bahan-bahannya sendiri, kalau tidak ada aku diminta untuk mengumpulkan dulu bahan mentahnya sendiri dari lahan keluargaku, orang tuaku itu baik, mereka hanya memberiku peralatan dan restunya saja tapi aku di wanti-wanti untuk tidak membeli dari tetangga kalau memang lahan keluargaku tidak bisa mengadakan yah terpaksa beli, 
tapi kalau masih bisa buat sendiri, dan olah sendiri. Setelah terkumpul bahan mentahnya aku disuruh jahit sendiri sehingga aku bisa memakainya dengan bangga malah kalau ada jual hasilnya kepada anggota keluargaku yang lain atau ke tetangga sekalian.

orang miskin dilarang sakitOrang tuaku sangat sedih bila aku sakit, makanya mereka habis-habisan untuk memberikan pengobatan yang terbaik kepadaku, mereka memberikanku pelayanan kesehatan yang terbaik, malah menurut orang tuaku kalaupun kamu tidak punya uang kalau sakit, mintalah karena dengan sangat secepat-cepatnya orang tuaku memberikan perlindungan bagi anak cucunya dengan sebaik – baiknya sampai anak cucunya sembuh dan bisa berkarya kembali, orang tuaku senantiasa mengingatkanku untuk tidak menyia-yiakan hidup dan hiduplah dengan sehat lahir maupun batin.




anak jalanan
Orang tuaku sangat tidak suka kalau aku dan anggota keluargaku itu bodoh, makanya mereka memberikan pendidikan baik agama, norma, pendidikan umum, pokoknya mereka memberikan seluruh ilmu yang mereka punya tanpa pamrih, tanpa membuat aku dan anggota keluargaku berpikir bagaimana untuk memberikan mereka sedikit kue untuk makan, karena bagi mereka yang penting anak dan cucunya tidak bodoh, dan aku dan anggota keluargaku harus jadi orang pintar yang tidak kebelinger, dan berharap agar aku dan anggota keluargaku dapat menurunkan lagi bekal ilmu yang kami miliki kepada generasi penerus keluarga besar kami.

rusuh
Aku dan anggota keluargaku sangat berbeda – beda satu dengan yang lainya, beda kepercayaan,beda warna, beda pikiran dan kadang berbeda pendapat antara satu dan yang lainnya, tetapi orang tuaku selalu mengingatkan kami agar dapat bersikap sopan dan baik satu sama lain, kami harus menyadari bahwa kami hidup di dunia ini sangat sementara dan akan kembali kepada-Nya, jadi agar kami diberikan keberkahan dan kebaikan oleh Tuhan Yang Maha Esa maka kami harus hidup rukun dan bahu membahu untuk menolong satu sama lain anggota keluarga kami yang kesulitan, orang tua kami juga mengingatkan bila kami tidak dapat bersikap baik dan menolong satu sama lainnya dan sering ribut, kami tidak akan bisa menjaga keutuhan keluarga kami, dan akhirnya malah nanti akan pecah, dan akhirnya lahan dan kekayaan keluarga akan menjadi rebutan, atau malah akan di rebut oleh tetangga.

bhineka tunggal ikaKeluarga Besar Indonesia kami harus menjadi keluarga yang utuh, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, yang senantiasa saling menjaga dan menolong satu sama lain, dan bahu membahu bersatu untuk kemajuan keluarga kami, karena orang tua kami mengingatkan bahwa keluarga ini terbentuk dan lahan – lahan serta kekayaan ini ada karena adalah pertama atas berkah rahmat Allah yang maha kuasa dan juga kedua karena darah dan air mata anggota keluarga kami yang dulu memperjuangkan agar keluarga kami ada dan diakui oleh tetangga sekitar, makanya kami sekeluarga harus mempertahankan kesatuan keluarga besarku dengan mati - matian.

Itulah pandanganku saat aku remaja, dimana aku menganggap keluarga besarku sangatlah hebat dan aku pun yakin bahwa keluargaku akan menjadi yang terhebat diantara tetangga – tetanggaku yang lain dalam segala bidang kehidupan.

Setelah aku beranjak dewasa kini aku pun mempunyai pandangan lain, bahwa negaraku Indonesia tercinta ini bukan hanya sebagai keluargaku juga sebagai perusahaanku.

Pada beranjak dewasaku aku baru tahu bahwa keluargaku mempunyai system, karena kalau aku mengingat orang tuaku ternyata mereka pun mempunyai manajemen dan pengelolaan tersendiri makanya mereka pun mempunyai banyak pembantu dalam membantu mereka yang notabene para pembantu tersebut adalah juga adalah anggota keluargaku sendiri namun dalam hal ini mereka mencari rezeki dengan membantu orang tuaku untuk mengelola keluargaku ini dengan membentuk perusahaan pemerintah Indonesia yang bertujuan menjual jasa pelayanan dan penyelenggaraan Negara keluargaku dan juga bertujuan mengelola asset-aset keluargaku dimana keluarga besarku memiliki saham didalamnya.

tahanan KPK
Anggota keluargaku yang berkerja membantu orang tuaku itu pun benar – benar harus bersumpah untuk melayani dan menjaga seluruh anggota keluargaku, baik orang tuaku dan mereka tidak boleh semena – mena dalam mengelola kekayaan dan perusahaan kami ini, malah orang tuaku beringatkan kepada diri sendiri dan para pembantunya tersebut untuk menrima yang sudah menjadi haknya saja jangan sampai hidup bermewah-mewahan sementara anggota keluarga yang lain masih dalam kesulitan.

Perusahaan keluarga kami itu merupakan perusahaan yang menjual jasa pelayanan bagi kami anggota keluarga dan bagi diri mereka sendiri, dan juga jasa pengelolaan asset – asset keluarga kami. Timbul pertanyaan didalam diriku, kalau mereka menjual berarti aku dan anggota keluargaku pun harus membayar dong. Orang tuaku berkata uang yang kamu berikan ke perusahaan keluargamu itu adalah untuk gaji anggota keluargamu yang bekerja di perusahaan, dari sanalah mereka mendapatkan rezeki dan keberkahannya, lalu sebagian yang lain adalah untuk modal melakukan pelayanan tadi, pelayanan bagi anggota keluarga yang lain yang tidak mampu baik dari kesehatannya maupun pendidikannya, untuk membeli keperluan – keperluan yang di anggap perlu untuk keluarga kami seluruhnya, bukan untuk kepentingan sebagian anggota keluarga kami saja., dan juga uang – uang kami digunakan untuk membuat yang produktif yang akan dikembalikan lagi kepada kami untuk kami manfaatkan di masa depan agar tidak bergantung kepada tetangga kami, dan bukan untuk membeli sesuatu hal yang konsumtif atau malah membuat masalah saja.

Perusahaan Keluarga kami itu pun juga di ingatkan bahwa dalam mengelola asset keluarga kami harus benar – benar menjaganya dan jangan di hambur – hamburkan, begitu juga asset kekayaan yang berupa kekayaan alam, orang tua kami mengingatkan bahwa kekayaan alam pasti akan habis jadi perusahaan keluarga kami benar – benar harus memanfaatkannya dan menjaganya dan setiap hasilnya harus diberikan terutama untuk anggota keluarga besar kami dulu karena keluarga kamilah pemilik saham di perusahaan tersebut, kalau pun hasilnya dijual ke tetangga kami tentunya uangnya kembali kepada para anggota keluarga kami, karena orang tua kami sangat memperhatikan dan ingin agar anak cucunya sejahtera.

hutang
Orang tua kami pun mengingatkan kepada perusahaan kami agar jangan berhutang kepada tetangga kami yang lebih kaya, karena berhutang itu tidak baik, ada beban didalamnya dan ada keterpaksaan didalamnya, menurut orang tua kami lebih baik memakai apa yang ada dulu untuk di manfaatkan daripada mengadakan sesuatu hal yang di paksakan, , lalu dengan berhutang akan menjadikan keluarga kita lemah dan malas, sedih dan bingung, penuh dengan ketakutan dan kekikiran, serta kalau kita tidak sanggup membayarnya yang ada hanyalah tuntutan dan tekanan dari tetangga yang menghutangi kita dan kesewenang – wenangan tetangga kepada keluarga kita.

Kalau memang terpaksa berhutang, gunakanlah untuk yang produktif dan segera di bayar, jangan membeli barang – barang yang konsumtif sekalipun itu untuk menunjang pekerjaan dari perusahaan, manfaatkanlah yang ada.

Itulah aku yang memandang negaraku adalah keluargaku beserta perusahaanku yang ada didalamnya, jelek dan baiknya itulah keluargaku yang sangat aku banggakan, semoga Tuhan Yang maha esa senantiasa memberikan keberkahan dan kerahmatan bagi keluarga dan perusahaanku, Negara Besar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

indonesia raya


Sumber Gambar : Internet

2 comments:

  1. Negaraku, Perusahaanku, Keluargaku >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Negaraku, Perusahaanku, Keluargaku >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Negaraku, Perusahaanku, Keluargaku >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK db

    ReplyDelete

Translate To Your Language

follow me

Recommended Article

kebersamaan

Negaraku Keluargaku Perusahaanku

Aku warga Negara Indonesia yang lahir, besar dan tinggal di Indonesia, dengan begitu aku menganggap bahwa Negara Indonesia adalah negaraku. Begitu kelahiranku mendapatkan akte kelahiran secara otomatis aku tercatat di catatan sipil dan aku terdaftar sebagai orang Indonesia. Aku mengenal negaraku ini mulai dari pendidikan dasar dan mengetahui bahwa negaraku ini kaya, toleransinya tinggi, dan mempunyai banyak ragam kebudayaan dan perbedaan kepercayaan yang saling menghormati satu sama lain, dan mempunyai kedaulatan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.